Senin, 26 Desember 2011

J-STYLE

APA ITU HARAJUKU????
 Harajuku (原宿) adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul.
Lokasinya mencakup sekitar Kuil
Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita- dōri), department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.
Sekitar tahun 1980-an, Harajuku
merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku.



Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian
aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak
sekolah dari berbagai pelosok di
Jepang sering memasukkan
Harajuku sebagai tujuan studi
wisata sewaktu berkunjung ke
Tokyo.



Sebetulnya sebutan "Harajuku"
hanya digunakan untuk kawasan
di sebelah utara Omotesando.
Onden adalah nama kawasan di
sebelah selatan Omotesando,
namun nama tersebut tidak
populer dan ikut disebut
Harajuku.



 

Sejarah
Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnōji. Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Kōshū. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung. Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan. Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyene seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no. Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko- zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah
ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek- merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar